Bahasa merupakan sistem komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, dan informasi kepada orang lain. Bahasa adalah alat yang kompleks dan fleksibel yang melibatkan penggunaan simbol, kata-kata, tata bahasa, dan aturan yang disepakati untuk membangun dan memahami pesan.
Bahasa dapat berupa sistem lisan, seperti bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, atau sistem tulisan, seperti huruf, angka, dan simbol yang digunakan dalam teks tertulis. Setiap bahasa memiliki kosa kata (kumpulan kata-kata), struktur tata bahasa (aturan untuk menyusun kata-kata), dan fonologi (sistem bunyi dan suara) yang khas.
Bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, norma, dan identitas kelompok sosial yang menggunakannya. Bahasa juga dapat mempengaruhi cara kita berpikir dan mempersepsikan dunia di sekitar kita. Selain itu, bahasa juga memiliki aspek sosial dan budaya.
Beberapa bahasa yang digunakan oleh para leluhur manusia pada zaman SM (Sebelum Masehi) berikut ini adalah gambaran singkat tata cara berkomunikasi pada masa itu:
1. Bahasa Sumeria: Digunakan di wilayah Sumer (sekarang bagian dari Irak selatan) pada sekitar tahun 3000 SM. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa tertua yang diketahui.
Contoh tulisan Bahasa Sumeria:
“𒀭𒂊𒄿𒈬𒉡 𒍝𒂵𒈨𒌍𒋾𒀀𒈠𒂠𒆕.” (Inim kuš-an-še ʾa-na-a-dam-lu-ga.) – Artinya: “Aku memberikan hadiah kepada manusia.”
“𒈨𒁉𒄀𒈠𒂠 𒀀𒂵𒈬𒈾𒈾𒁶𒀀 𒂊𒈨𒌍𒋾𒀀 𒀀𒈠𒉡.” (En lugal-e-ne-me ʾa-na-a-dam-lu-ga ʾuš-šam-ma.) – Artinya: “Raja membangun kota untuk manusia.”
“𒊩𒁕𒈾𒆠𒉡𒈠 𒉺𒂠𒁕𒋼𒈨 𒂊𒈨𒋾𒀀𒉺𒀀𒈠𒋼.” (Nin-ki-en-gi-ri-sa ʾa-na a-sar-ra-at-ta.) – Artinya: “Dia adalah ratu dari semua tanah.”
Bahasa Sumeria menggunakan sistem tulisan paku atau cuneiform, dan terdiri dari sejumlah kompleksitas dalam struktur kalimat dan kosakata.
2. Bahasa Akkadia: Bahasa Semit yang digunakan di wilayah Mesopotamia (sekarang Irak Modern) pada sekitar tahun 2300 SM. Bahasa ini menjadi lingua franca di wilayah tersebut selama ribuan tahun.
Contoh tulisan Bahasa Akkadia:
“šarrānišu šūzub.” (𒅴𒈬𒊏𒋡 𒋫𒆳𒈠𒁕) – Artinya: “Dia adalah raja.”
“libbiya ana elišu ina ekalli ištuššu.” (𒆳𒁍𒀭𒂵𒀀𒈠𒆕𒀀𒂵 𒋫𒉺 𒄀𒉺𒈬𒈠 𒄠𒈾𒊒𒆷𒋢) – Artinya: “Dia membawa hatinya ke kuil dari tempat tinggalnya.”
“šarru ilu rabû šū babili ilanišu.” (𒅴𒈠𒊺𒆠𒆕 𒆠𒆪 𒈬𒈾𒁍 𒋫𒆳𒋀𒈾𒋢 𒈾𒁍) – Artinya: “Raja adalah tuhan yang besar dari Babel, dewa-dewanya.”
Bahasa Akkadia menggunakan sistem tulisan paku atau cuneiform seperti bahasa Sumeria. Kalimat-kalimat ini memberikan gambaran umum tentang struktur dan kosakata dalam bahasa Akkadia.
3. Bahasa Mesir Kuno: Digunakan di Mesir Kuno dengan sistem tulisan hieroglifik. Bahasa ini digunakan sejak sekitar tahun 3200 SM hingga jatuhnya Kekaisaran Romawi di Mesir pada tahun 30 SM.
Contoh tulisan Bahasa Mesir Kuno:
“𓆑𓇳𓆑𓀀𓏏𓄿𓄿𓏏𓏭𓏏𓄿𓏏𓆑𓀀𓏭𓇋𓏏𓊖” (Waset itj Kemet nefer neferu Ra-netjer neb peret.” – Artinya: “Thebes adalah tempat yang indah, di bawah perlindungan dewa Ra.”
“𓉐𓈖𓂋𓏏𓅓𓊪𓈖𓂋𓀀𓏏𓄿𓄿𓏏𓂋𓀀𓏭𓏏𓏏𓏭𓆑𓇳𓆑” (Ankh wedj seneb Duat ankhet Waset.) – Artinya: “Semoga kamu hidup, sehat, dan abadi di Dunia Bawah dan di Thebes.”
“𓉐𓈖𓂋𓏏𓅓𓊪𓈖𓂋𓀀𓏏𓄿𓄿𓏏𓂋𓀀𓏭𓏏𓄿𓂋𓏭𓆑𓇳𓆑𓄿𓇳𓆑” (Ankh wedj seneb Duat ankhet Waset ankh wedj seneb.” – Artinya: “Semoga kamu hidup, sehat, dan abadi di Dunia Bawah, di Thebes, dan semoga kamu hidup, sehat.”
Bahasa Mesir Kuno menggunakan sistem tulisan hieroglifik. Kalimat-kalimat ini memberikan gambaran tentang penggunaan simbol-simbol hieroglifik dan struktur kalimat dalam bahasa Mesir Kuno.
4. Bahasa Het: Digunakan di Kerajaan Het (sekarang bagian dari Turki) pada sekitar tahun 2000 SM. Bahasa ini merupakan bahasa yang terkait dengan keluarga bahasa Kaukasia.
Bahasa Het merupakan bahasa yang digunakan oleh Kerajaan Het di wilayah Anatolia (sekarang Turki) pada sekitar 2000 SM. Sayangnya, sebagian besar catatan tertulis dalam bahasa Het belum diterjemahkan sepenuhnya atau masih sulit dipahami. Tidak ada contoh tulisan yang dapat ditampilkan untuk kalimat dengan bahasa Het. Namun Bahasa Het ini diketahui menggunakan aksara paku yang kurang lebih memiliki kemiripan dengan tulisan pada Bahasa Sumeria.
5. Bahasa Elam: Digunakan di wilayah Elam (sekarang bagian dari Iran barat daya) pada sekitar tahun 2700 SM hingga 600 SM. Bahasa ini diketahui melalui prasasti dan teks-teks yang ditemukan.
Namun, sejauh ini hanya sedikit teks-teks yang berhasil diterjemahkan dalam bahasa Elam. Penulisannya menggunakan aksara paku yang merupakan turunan dari bahasa Akkadia.
Sayang sekali tidak ditemukan contoh tulisan yang dapat ditampilkan untuk bahasa Elam. Dalam penelitian yang sedang berlangsung, para ahli bahasa terus bekerja untuk menguraikan lebih banyak teks-teks dan memahami lebih lanjut tentang struktur dan kosakata bahasa Elam.
6. Bahasa Ibrani Kuno: Digunakan oleh orang Ibrani pada sekitar abad ke-10 hingga abad ke-6 SM. Bahasa ini merupakan bahasa Semit yang sistem tulisannya dikenal sebagai abjad Ibrani Kuno.
Contoh Bahasa Ibrani Kuno:
“בְּרֵאשִׁית בָּרָא אֱלֹהִים אֵת הַשָּׁמַיִם וְאֵת הָאָרֶץ” (Bereshit bara Elohim et hashamayim ve’et haaretz.) – Artinya: “Pada awalnya, Allah menciptakan langit dan bumi.”
“שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה אֶחָד” (Shema Yisrael, Adonai Eloheinu, Adonai Echad.) – Artinya: “Dengarlah, hai Israel, TUHAN adalah Allah kita, TUHAN itu Esa.”
“אָנֹכִי יְהוָה אֱלֹהֶיךָ אֲשֶׁר הוֹצֵאתִיךָ מֵאֶרֶץ מִצְרַיִם” (Anochi Adonai Eloheicha asher hotzeitcha me’eretz Mitzrayim.) – Artinya: “Aku adalah TUHAN, Allahmu, yang telah mengeluarkan engkau dari tanah Mesir.”
Bahasa Ibrani Kuno menggunakan abjad Ibrani dan memiliki struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa Ibrani Modern. Kalimat-kalimat ini memberikan gambaran tentang beberapa konstruksi kalimat dan kosakata dalam bahasa Ibrani Kuno.
7. Bahasa Aram: Digunakan di wilayah Aram (sekarang meliputi bagian dari Suriah, Irak, dan Turki) pada sekitar tahun 1200 SM hingga 600 Masehi. Bahasa Aram menjadi bahasa internasional di Timur Tengah pada masa itu.
Contoh tulisan Bahasa Aram:
“אַנְתְּא מַלְכָּא חַי וְקַיָּם” (Anta malka khai ve-qayyam.) – Artinya: “Engkau adalah raja yang hidup dan abadi.”
“אַנְתְּא חַבְרַיָּא אָתֵּיב עִמָּא בִּגְלָלֵהּ” (Anta khavraya ateyv immā biglaleh.) – Artinya: “Engkau adalah temanku, aku berdiri di sisimu.”
“חַדֵּה אִילָּא עַל גַּבְּיהּ אַתְּתַּא בְּנַהֲרָא עֲרִיקָא דִּקְדָם מַלְכְּתָּא” (Khaddeh illa al gabbiha atta benahara arika diqdam malketa.) – Artinya: “Ketahuilah, di atas sungai yang jauh, ada ibu kota kerajaan.”
Bahasa Aram menggunakan abjad Aram dan memiliki beberapa dialek yang berbeda. Kalimat-kalimat ini memberikan gambaran tentang struktur kalimat dan beberapa kosakata dalam bahasa Aram serta memiliki sedikit kemiripan dengan bahasa Ibrani Kuno.
8. Bahasa Yunani Kuno: Digunakan di Yunani kuno pada sekitar abad ke-9 SM hingga abad ke-6 Masehi. Bahasa ini memiliki pengaruh yang luas dalam budaya, filsafat, dan sastra.
Contoh kalimat Bahasa Yunani Kuno:
“Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος” (En arkhē ēn ho Logos.) – Artinya: “Pada mulanya ada Firman.”
“Γνῶθι σεαυτόν” (Gnōthi seauton.) – Artinya: “Kenalilah dirimu sendiri.”
“Εὐαγγέλιον κατὰ Ματθαῖον” (Euangelion kata Matthaion.) – Artinya: “Injil menurut Matius.”
“Ἀνερχόμενος εἰς τὸ ὄρος” (Anerkhomenos eis to oros.) – Artinya: “Naik ke atas gunung.”
“Χαίρετε, ὦ φίλοι!” (Khairete, ō philoi!) – Artinya: “Salam, hai sahabat!”
Bahasa Yunani Kuno menggunakan abjad Yunani dan memiliki tata bahasa serta kosakata yang berbeda dengan bahasa Yunani Modern.
9. Bahasa Latin Kuno: Digunakan oleh orang Romawi pada sekitar abad ke-6 hingga abad ke-6 Masehi. Bahasa Latin Kuno merupakan asal-usul bahasa-bahasa Romanik modern.
Contoh kalimat Bahasa Latin Kuno:
“Gallia est omnis divisa in partes tres” – Artinya: “Galia terbagi menjadi tiga bagian.”
“Veni, vidi, vici” – Artinya: “Saya datang, saya melihat, saya menang.”
“Carpe diem” – Artinya: “Nikmati hari ini.”
“In vino veritas” – Artinya: “Di dalam anggur terdapat kebenaran.”
“Alea iacta est” – Artinya: “Dadu telah dilemparkan.”
Bahasa Latin Kuno menggunakan abjad Latin dan memiliki tata bahasa serta kosakata yang khas.
10. Bahasa Persia Kuno: Digunakan di Kekaisaran Persia kuno pada sekitar abad ke-6 hingga abad ke-3 SM. Bahasa ini dikenal melalui prasasti dan literatur dari masa itu.
Contoh tulisan Bahasa Persia:
“اهورامزدا خورسیب مرتییاو زرداکردار” (Ahura Mazda khorsib maretiiyao zardakar-dar.) – Artinya: “Ahura Mazda adalah pencipta langit yang cerah.”
“هر وروانه زردیه له آتر جهان ایتیشت” (Har varāneh zardiyeh lahe ātar-e jahān itisht.) – Artinya: “Setiap warna kuning diperoleh dari api dunia.”
“هژیری دارو دادی افرینت” (Hazhir-i dāru dādi afrīnat.) – Artinya: “Kamu memberikan obat yang menyembuhkan.”
Bahasa Persia Kuno menggunakan skrip Avesta, dan contoh-contoh kalimat di atas berasal dari naskah-naskah yang telah diterjemahkan. Bahasa Persia Kuno memiliki struktur dan kosakata yang berbeda dengan bahasa Persia Modern, tetapi kalimat-kalimat ini memberikan gambaran tentang beberapa konstruksi kalimat dan kosakata dalam bahasa Persia Kuno.
11. Bahasa Sanskerta: Digunakan di India pada sekitar abad ke-2 hingga abad ke-4 SM. Bahasa ini digunakan dalam agama Hindu, sastra, dan ilmu pengetahuan di India kuno.
Contoh tulisan dalam Bahasa Persia:
“अहम् गच्छामि वनम्” (Aham gacchāmi vanam.) – Artinya: “Aku pergi ke hutan.”
“सर्वे भवन्तु सुखिनः” (Sarve bhavantu sukhinah.) – Artinya: “Semua orang bahagia.”
“मातरं वन्दे सरस्वतीं” (Mātaram vande Sarasvatīm.) – Artinya: “Aku memuja Dewi Saraswati.”
“असतो मा सद्गमय” (Asato mā sadgamaya.) – Artinya: “Bimbinglah aku dari yang palsu ke yang benar.”
“आत्मनं विद्धि” (Ātmanam viddhi.) – Artinya: “Pahamilah dirimu sendiri.”
Bahasa Sanskerta menggunakan skrip Dewanagari dan memiliki struktur bahasa yang khas.
12. Bahasa Gotik (Goth): Digunakan oleh suku Goth pada sekitar abad ke-4 hingga abad ke-8 Masehi. Bahasa ini merupakan satu-satunya contoh yang masih ada dari cabang bahasa Jermanik Timur.
Contoh tulisan Bahasa Gotik:
“𐌰𐌲𐍂𐍉𐍃𐌰𐌽 𐍃𐌴𐌹𐌲𐌰 𐍅𐌰𐌹𐌻𐌰𐌼” (Anaƕaiþ þus anda hausjō.) – Artinya: “Berdoalah kepada Bapa di surga.”
“𐍆𐌰𐌻𐌰 𐌾𐌰𐌿𐌳𐌹𐍃𐌴𐌹 𐌷𐌴𐌻𐌰𐌿𐌳𐌹𐌱𐌹𐌳𐌹 𐌰𐌹𐌺𐌰𐌽𐌿” (Gabaiþ wairþa niujis agis.) – Artinya: “Jadilah engkau seperti anak kecil.”
“𐌽𐌹 𐍃𐌺𐌹𐌾𐌰𐌹𐌽𐌰𐌹 𐌷𐌰𐌿𐌳𐌹𐌴𐌹 𐍄𐌰𐌿𐌲𐌲𐌹𐌽 𐌰𐌽𐌰𐌷𐌰𐍂𐌲𐌰𐌽𐍃𐍃𐍃𐍅𐌴𐌹” (Nu ni þan fram þizai þizō gadailjandei deds ni galaubeinaip.) – Artinya: “Sekarang tidak ada yang mati akan kebenaran ini kecuali kamu percaya.”
Bahasa Gotik (Goth) menggunakan abjad Gotik dan memiliki struktur kalimat serta kosakata yang khas. Contoh-contoh kalimat di atas merupakan terjemahan dari Alkitab untuk memberikan gambaran umum tentang penggunaan huruf dan beberapa kosakata dalam bahasa Gotik.
13. Bahasa Kanaan: Digunakan oleh bangsa Kanaan di wilayah Levant pada sekitar abad ke-2 hingga abad ke-1 SM. Bahasa ini mencakup bahasa-bahasa seperti Fenisia, Ibrani, dan Kartago.
Bahasa Ibrani Kanaan, yang merupakan leluhur dari bahasa Ibrani Modern. Meskipun bahasa ini sudah punah dan sumber yang tersedia sangat terbatas, namun saya dapat memberikan contoh kalimat berdasarkan upaya rekonstruksi:
Contoh tulisan Bahasa Kanaan:
“אַחוֹתִי וְאָנִי רַעְמַתִּי אִם יֵשְׁ עִםִּי רֵעִים” (Ahoti ve’ani ra’matti im yesh imi re’im.) – Artinya: “Aku dan saudariku merasa lapar, apakah ada teman bersamaku?”
“לְךָ הָלַךְ אַחַר בַּעַל הַצֹּאן” (Lecha halakh akhar ba’al hatzon.) – Artinya: “Kau pergi mengikuti pemilik kawanan domba.”
“מָלַךְ וְשָׁלַט עַל הָאֲדָמָה” (Malakh ve’shalat al ha’adamah.) – Artinya: “Dia menjadi raja dan menguasai tanah.”
Bahasa Ibrani Kanaan tidak memiliki sistem penulisan formal seperti bahasa Ibrani Modern, sehingga transkripsi dan pemilihan kata mungkin bervariasi di antara para ahli. Contoh-contoh di atas didasarkan pada upaya rekonstruksi dan memberikan gambaran tentang bagaimana bahasa Ibrani Kanaan mungkin terdengar.
Itulah beberapa bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi pada zaman sebelum Masehi hingga mendekati awal Masehi. Masih terdapat begitu banyak bahasa lain di dunia ini yang sangat bervariasi dari tiap suku bangsa dan negara.


Leave a comment