Odyssey of Tiny

Stay overthinking, but kindness is the thing that you never regret.




Tiga Dekade Tragedi Kematian Tupac Shakur | Siapa Pembunuhnya?

Published by

on

Hampir tiga dekade, tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan “Siapa yang membunuh Tupac Shakur?” dan masih menjadi misteri.

Tersangka tidak pernah tertangkap setelah musisi legendaris ini ditembak saat meninggalkan pertandingan tinju di Las Vegas Strip pada bulan September 1996. Penyelidikannya tetap tidak terpecahkan, dengan teori konspirasi yang muncul dan dunia dibiarkan dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban selama beberapa dekade.

Pada 7 September 1996, Tupac Shakur datang ke Las Vegas, Nevada, untuk menghadiri pertandingan tinju antara Mike Tyson dan Bruce Seldon di MGM Grand. Setelah pertandingan, Tupac dan kelompoknya pergi ke Club 662 untuk merayakan.

Pada saat penembakan fatal itu terjadi, mobil BMW yang ditumpangi Tupac dan rombongannya berhenti di lampu merah. Ia berada di dalam mobil bersama mantan CEO Death Row Records, Suge Knight, ketika sebuah mobil Cadillac putih yang berisi “dua atau tiga orang pria di dalamnya” berhenti di samping mereka dan melepaskan tembakan ke arah penumpang yang ada di mobil Tupac. Setelah melakukan penembakan, mobil tersebut melarikan diri dari tempat kejadian. Knight hanya mengalami luka ringan sedangkan Tupac ditembak lima kali: di dada, perut, dan paha, salah satu peluru menembus paru-parunya.

Beberapa saat kemudian Tupac langsung dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Nevada, di mana ia menjalani beberapa operasi untuk mengobati luka tembaknya. Meskipun kondisinya kritis, ia tetap dalam kondisi stabil selama beberapa hari. Namun, beberapa komplikasi medis timbul akibat luka-lukanya, termasuk kegagalan pernapasan dan infeksi paru-paru. Pada 13 September 1996, enam hari setelah penembakan itu terjadi, Tupac Shakur meninggal dunia akibat luka-luka dan komplikasi yang dideritanya pada usia 25 tahun.

Tupac Shakur adalah seorang rapper, aktor, dan aktivis sosial yang lahir pada tanggal 16 Juni 1971 di Harlem, New York. Dia dan saudara perempuannya dibesarkan oleh seorang ibu tunggal, mantan anggota Black Panther, Afeni Shakur. Mereka bertiga pindah ke Baltimore di mana Shakur mendaftarkan diri di Baltimore School for the Arts. Keluarga ini kemudian pindah lagi ke Marin City, California. Meskipun sering berpindah-pindah di masa mudanya, Shakur menganggap Oakland sebagai rumahnya.

Rapper ini merilis 11 album platinum: empat album selama kariernya dan tujuh album lainnya dirilis secara anumerta. Album pertamanya, “2Pacalypse Now” memulai debutnya pada November 1991.

Sebelum menjalani karir musiknya, Shakur menulis puisi dan di luar musik, artis ini pernah berperan dalam film seperti “Poetic Justice” dan “Above the Rim.”

Saat menjalani hukuman penjara pada tahun 1995, Knight, salah satu pendiri dan CEO Death Row Records, mengunjungi Shakur dan menawarkan untuk membayar uang jaminannya dengan syarat dia mau bergabung dengan labelnya. Shakur setuju dan menandatangani kontrak.

Tupac Shakur kala itu dipenjara atas tuduhan melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita di salah satu hotel di New York City pada 30 November 1994. Setelah penyelidikan yang mendalam, dia ditangkap dan diadili atas tuduhan pemerkosaan, sodomi, dan pelecehan seksual pada tahun 1995.

Pada bulan Februari 1995, persidangan dimulai, dan selama persidangan itu, Shakur membela diri dengan membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa hubungan seksual itu bersifat sukarela dan dengan persetujuan wanita tersebut. Meskipun dia menghadapi beberapa kesulitan selama persidangan, termasuk sering kali berurusan dengan hukum di masa lalunya, ada saksi-saksi yang memberikan kesaksian yang kontroversial, dan bukti-bukti yang terkadang tidak jelas.

Kemudian, pada tanggal 7 Februari 1995, Tupac Shakur dijatuhi hukuman penjara selama empat setengah tahun hingga 7 tahun atas dakwaan seksual yang berhubungan dengan kasus pemerkosaan tersebut. Namun, sebelum menjalani hukumannya sepenuhnya, tim bantuan hukumnya berhasil mengajukan banding dan ia dibebaskan dari penjara pada akhir 1995. Tupac melanjutkan kembali karir musiknya dan setahun kemudian terjadi tragedi penembakan yang menewaskannya.

Meskipun karier Shakur hanya berlangsung selama lima tahun, kehidupan dan musiknya sangat mempengaruhi budaya pop, menginspirasi musisi besar lainnya seperti Janet Jackson, Ed Sheeran, Eminem, M.I.A, dan Drake.

Album kelima Tupac, “Don Killuminati: The Seven Day Theory,” dirilis pada November 1996, delapan minggu setelah kematiannya.

Pada tahun 2012, Coachella, festival musik tahunan yang berbasis di California, menutup acaranya dengan penampilan Shakur, yang dibawa kembali ke dunia virtual melalui hologram.

Tupac Shakur juga dianugerahi bintang anumerta (Penghargaan yang diberikan sesudah orangnya meninggal) dengan bintang ke-2.758 di Hollywood Walk of Fame.

Sejak tragedi yang menewaskannya, ada banyak teori yang menyatakan bahwa sang artis memalsukan kematiannya sendiri setelah dia dirawat di rumah sakit. Banyak video-video bermunculan di media sosial yang mengklaim bahwa Shakur masih hidup dan berteori tentang di mana dia bersembunyi.

Ada banyak ahli teori konspirasi yang tidak percaya bahwa Tupac Shakur telah meninggal. Hal itu kemungkinan karena tidak ada tersangka yang dituntut atas pembunuhannya dan ini membuat para penggemarnya mengarang teori sendiri selama bertahun-tahun.

Meskipun teori-teori tersebut telah dibantah, para penggemar terus menyuarakan pendapat mereka. Beberapa bahkan mengklaim bahwa foto aktor Demetrius Shipp, Jr, yang memerankan rapper yang terbunuh dalam film tahun 2017 tentang Tupac Shakur, “All Eyez on Me,” sebenarnya adalah Tupac itu sendiri.

Kemudian ada juga yang menyatakan bahwa ini adalah pertengkaran karena tiga jam sebelum penembakan, video pada kamera pengawas kasino MGM menunjukkan Shakur, Suge Knight dan rombongan mereka menyerang Anderson, seorang anggota geng di daerah L.A. Banyak yang percaya bahwa Anderson dan teman-temannya menembak Shakur sebagai pembalasan.

Setelah kematian Tupac, investigasi kriminal dilakukan untuk mencari pelaku penembakan. Meskipun banyak spekulasi dan teori konspirasi yang beredar, penembaknya tidak pernah diidentifikasi secara pasti. Beberapa orang meyakini bahwa kematian Tupac terkait dengan persaingan antara kru rap dan lingkaran konflik di industri musik hip-hop saat itu. Selain itu ada juga dugaan bahwa Tupac sudah menjadi sebuah target pembunuhan. Namun, hingga saat ini, kasus ini tetap tak terpecahkan dan tidak diketahui dengan pasti siapa pelaku sebenarnya. 

Ada dugaan bebarapa pelaku namun belum dapat dipastikan. Harus melewati proses investigasi yang panjang, perlu mengumpulkan bukti-bukti yang dapat membantu menyelesaikan misteri ini untuk menentukan pelakunya.

Sejak pembunuhannya, kehidupan dan kematiannya telah dikaji dalam buku, film, dan dokumenter, dengan salah satu proyek terbaru adalah “Dear Mama” yang ditayangkan di platform Hulu. Serial ini terdiri dari 5 bagian dan berfokus pada kehidupan Shakur dan ibunya.

Banyak orang masih mengenang warisan Tupac Shakur sebagai salah satu artis hip-hop terhebat sepanjang masa. Karya-karyanya, termasuk album-albumnya yang ikonik, terus mempengaruhi dan menginspirasi generasi muda musisi dan penggemarnya hingga saat ini.

Mungkinkah dengan dibukanya kembali investigasi ini akan menemukan siapa pelakunya?

Leave a comment