Odyssey of Tiny

Stay overthinking, but kindness is the thing that you never regret.




Coba Humor Sarkas Ini pada Bos Anda Dan Lihat Reaksinya

Published by

on

Hubungan yang baik antara bos atau atasan dan karyawan adalah kolaborasi timbal balik dimana kedua belah pihak saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan yang baik dapat terjalin dengan membangun komunikasi yang baik untuk membangun kedekatan. Dengan mempraktikkan nilai-nilai ini, hubungan tersebut dapat diperkuat dan menjadi dasar bagi produktivitas dan keberhasilan jangka panjang.
Rangkaian pernyataan atau pertanyaan berikut ini dapat dilontarkan oleh bos atau atasan Anda kapan saja, Anda dapat menimpali dengan jawaban atau kalimat humor yang sarkas. Namun, perlu diingat untuk mempraktekkan humor yang mengandung sarkasme ini, Anda perlu memahami benar karakter atasan atau bos Anda agar tidak menjadi bumerang bagi karier Anda. Jangan sampai atasan atau bos Anda menganggap Anda orang yang โ€œsok asikโ€. Simak selengkapnya:


๐Ÿคต: “Wah, kamu rajin ya.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Ya, Bos. Saya sebenarnya sangat suka tidur dengan mata terbuka.”

๐Ÿคต: “Kamu punya rencana untuk liburan?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Iya, saya sedang merencanakan liburan saat pensiun nanti.”

๐Ÿคต: “Kamu bisa lembur โ€˜kan hari ini?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, Bos. Saya belum cukup lelah hari ini.”

๐Ÿคต: “Apa pendapatmu tentang kenaikan gaji?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya pikir, gaji saya harus berbicara dengan gaji karyawan lainnya dan mencapai kesepakatan.”

๐Ÿคต: “Kamu harus memimpin tim ini dengan memberikan contoh yang baik.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Baik, saya akan mulai dengan tidak pernah terlambat seperti Bos.”

๐Ÿคต: “Kenapa kamu selalu datang terlambat?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya sedang berusaha mengembangkan skill baru saya yaitu ‘datang terlambat’.”

๐Ÿคต: “Apa pendapatmu tentang kerja tim?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya suka berpikir tentang itu, tapi sambil duduk sendirian di meja.”

๐Ÿคต: “Kamu punya saran untuk perusahaan ini?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Sebenarnya banyak, mungkin bisa dimulai denganmempertimbangkan libur 8 hari seminggu?”

๐Ÿคต: “Kamu harus berkomunikasi lebih baik dengan rekan kerja.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya berusaha, tapi emoji tidak bisa menggantikan semua perkataan.”

๐Ÿคต: “Kamu punya rencana jangka panjang di perusahaan ini?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu saja punya, saya berencana tetap bekerja sampai akhir pekan.”

๐Ÿคต: “Kami butuh lebih banyak inovasi di tim ini.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Baik, saya akan mencari tombol ‘inovasi’ di keyboard.”

๐Ÿคต: “Kamu selalu bekerja dengan senyum.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Ya, soalnya saya menyimpan wajah serius hanya untuk rapat.”

๐Ÿคต: “Bagaimana kamu menilai pekerjaanmu?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Biasanya saya menggunakan skala dari ‘Harusnya Lebih Baik’ hingga ‘Mengapa Aku Masih Di Sini?’”

๐Ÿคต: “Apakah kamu pernah memiliki pengalaman kepemimpinan?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Ya ada, ketika saya mengatur jadwal meeting tim dalam permainan online.”

๐Ÿคต: “Apa yang kamu lakukan saat saya tidak melihat?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Sudah pasti bekerjalah! Siapa yang membutuhkan pengawasan? Saya ini tidak perlu diawasi”

๐Ÿคต: “Kamu selalu punya alasan untuk segala hal.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Ya, itulah yang saya pelajari dari pertemuan denganmu, Bos!”

๐Ÿคต: “Kamu harus lebih proaktif dalam menyelesaikan tugas.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, Bos. Saya akan mulai segera setelah meeting ini berakhir, besok.”

๐Ÿคต: “Bagaimana pendapatmu tentang fleksibilitas kerja?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya fleksibel asalkan bisa bekerja dari pantai sambil berjemur.”

๐Ÿคต: “Kamu harus belajar mengelola waktu dengan lebih baik.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Sejujurnya saya telah mengatur waktu dengan baik untuk tidak mendengarkan nasihat ini.”

๐Ÿคต: “Bagaimana pendapatmu tentang mendengarkan kritik?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya mendengarkan, tapi saya juga memiliki tombol ‘mute’ dalam hidup saya.”

๐Ÿคต: “Kamu perlu berhenti merokok di kantor.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Baiklah, saya akan merokok di toilet saja.”

๐Ÿคต: “Kamu harus berpakaian lebih rapi di kantor.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Baik, Bos! Saya akan mencari kaus kaki yang serasi dengan sandal jepit.”

๐Ÿคต: “Kamu bisa melakukan lebih baik dari ini.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya tahu, tapi bahasa pengkodean HTML di kepala saya tidak sejalan dengan itu.”

๐Ÿคต: “Apakah kamu merasa tertantang di pekerjaanmu?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, setiap kali saya mencoba menemukan cara untuk tetap terhibur.”

๐Ÿคต: “Kamu selalu menghadapi masalah dalam proyek ini.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Bagi saya, masalah itu seperti hadiah berulang dari pekerjaan ini.”

๐Ÿคต: “Kamu harus belajar mengatur prioritas.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, Bos. Pertama, prioritas saya adalah mengatur prioritas.”

๐Ÿคต: “Kamu tidak sepenuhnya fokus pada tugasmu.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Itu sebabnya saya bekerja di beberapa tab sekaligus.”

๐Ÿคต: “Apa pendapatmu tentang tindakan disiplin?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya lebih suka menyebutnya ‘senam jantung’.”

๐Ÿคต: “Bagaimana cara kamu mengatasi tekanan?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Dengan memesan pizza dan menonton video di tengah pekerjaan.”

๐Ÿคต: “Kamu harus berpikir di luar kotak.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Baik, saya akan mencoba duduk di bawah meja.”

๐Ÿคต: “Kamu terlalu banyak mengandalkan kalkulator.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Kalkulator adalah teman terbaik saya, selain kopi.”

๐Ÿคต: “Kamu harus lebih berani dalam mengambil risiko.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya hanya berani mengambil risiko memasak mie instan tanpa mengecek waktu.”

๐Ÿคต: “Bagaimana kamu mengatasi deadline yang ketat?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Dengan memohon keajaiban kepada Tuhan pemilik waktu.”

๐Ÿคต: “Kamu harus bekerja dengan lebih efisien.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya mencoba, tapi ‘prokrastinasi efisien’ terdengar lebih baik.”

๐Ÿคต: “Kamu selalu punya alasan ketika tugas terlambat.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Ketika saya kehabisan alasan, saya akan memberikan alasan lebih dulu.”

๐Ÿคต: “Bagaimana cara kamu menghadapi tantangan?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Dengan bantuan kertas dan spidol warna-warni.”

๐Ÿคต: “Kamu harus mengembangkan kemampuan multitasking.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, saya akan mencoba menggerakkan ponsel dengan tangan dan mengarahkan mouse dengan kaki.”

๐Ÿคต: “Kamu perlu meningkatkan komunikasi dengan klien.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya telah mencoba, tapi ternyata mereka lebih suka mengirim email daripada menjawab panggilan.”

๐Ÿคต: “Apa yang bisa kamu berikan pada perusahaan ini?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya bisa memberikan alasan mengapa kita membutuhkan tambahan karyawan.”

๐Ÿคต: “Kamu harus lebih kreatif dalam solusi masalah.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya mencoba, tapi jawaban ’42’ tidak selalu berfungsi.”
๐Ÿคต: “Apakah kamu merasa terhubung dengan visi perusahaan?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya merasa lebih terhubung dengan wifi kantor.”

๐Ÿคต: “Kamu harus lebih sabar dalam bekerja.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, saya akan melatih diri dengan menunggu antrean elevator selama sejam.”

๐Ÿคต: “Kamu harus mengikuti perkembangan industri.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, saya akan mengikuti perkembangan melalui meme-meme di media sosial.”

๐Ÿคต: “Bagaimana kamu mengatasi kegagalan?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Dengan menerima pesanan besar makanan favorit dan menghadapi kegagalan bersama teman-teman.”

๐Ÿคต: “Kamu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Ya, Bos. Soalnya saya ingin cepat pulang dan menyelesaikan pekerjaan rumah juga.”

๐Ÿคต: “Apa pendapatmu tentang ide-ide baru?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu saja saya sangat suka, asalkan saya tidak perlu mengimplementasikannya.”

๐Ÿคต: “Kamu harus lebih berani berbicara di rapat.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya sudah cukup berani dengan menghidupkan mikrofon.”

๐Ÿคต: “Bagaimana cara kamu mengukur kesuksesan?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Dengan cara melihat saldo rekening bank saya.”

๐Ÿคต: “Kamu sering terlihat kurang tidur.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, saya sedang mencoba menciptakan model ‘bekerja dalam mimpi’.”

๐Ÿคต: “Kamu harus lebih terbuka terhadap umpan balik.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya terbuka, tapi hanya untuk umpan balik yang positif.”

๐Ÿคต: “Apa pendapatmu tentang keterampilan kepemimpinan?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya berlatih setiap hari ketika saya memimpin hewan peliharaan saya.”

๐Ÿคต: “Kamu harus belajar beradaptasi dengan perubahan.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Saya sudah melakukannya, tapi perubahan selalu datang saat saya mencoba tidur siang.”

๐Ÿคต: “Bagaimana cara kamu mengelola stres?”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Dengan menghitung hingga 10, dan kemudian menambahkan kopi.”

๐Ÿคต: “Kamu perlu berbicara lebih keras di rapat.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Baiklah, mungkin nanti saya akan membawa megafon saat rapat selanjutnya.”

๐Ÿคต: “Kamu harus berpikir lebih strategis.”
๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ’ป: “Tentu, saya akan berpikir lebih strategis tentang bagaimana cara meminimalisir pertemuan denganmu.”


Humor bisa bersifat subjektif dan ada baiknya memastikan bahwa konteks, audiens serta situasinya tepat sebelum Anda mempraktekkannya. Buatlah bos Anda mengernyitkan dahi dan Anda bisa melempar senyum tipis padanya.

Leave a comment