Odyssey of Tiny

Stay overthinking, but kindness is the thing that you never regret.




7 Hal Yang Ini Yang Dirasakan Orang “Tidak Enakan”

Published by

on

Kehidupan sosial sering kali menuntut kita untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara sempurna meskipun beberapa hal bertentangan dengan kepribadian kita.

Pernahkah Anda berada di posisi “ngga enakan” atau Anda salah satu orang dengan tipe tersebut? Maksudnya “tidak enakan” di sini adalah suatu keadaan saat seseorang tidak berani membuat keputusan untuk menolak sesuatu yang sebenarnya tidak inginkan. Dalam banyak situasi, seseorang sulit berkata “tidak” atas sesuatu, misalnya tawaran makan bersama, mungkin ajakan teman untuk hang-out, perintah atasan soal pekerjaan tambahan, dan hal lainnya. Tidak semua dari kita merasa nyaman atau berani menolak dan ini sering kali terjadi dalam lingkungan sosial kita atau bahkan kita sendiri pun mengalaminya.

Mengapa seseorang enggan menolak padahal sebenarnya dia tidak menyukai atau tidak menginginkannya? 

Rasa takut akan konsekuensi sosial atau perasaan tidak enak dapat membuat seseorang enggan untuk mengatakan “tidak”. Karena jika ia menolak, maka ia akan merasa bersalah, ia merasa akan dimusuhi dan akan ada sanksi yang didapatkan atas penolakan tersebut. Tekanan dan kecamuk dalam dirinya membuat ia terpaksa harus menyetujui semuanya. Namun, percayalah dalam hati kecilnya ia akan sangat terbebani dengan hal yang sudah disetujuinya untuk dilakukan. Dapat kita sebut juga sebagai keterpaksaan untuk menghindari dampak-dampak yang tadi akan muncul saat ia menolak. Berikut beberapa yang mungkin dirasakan oleh seseorang yang “ngga enakan”:

1. Cemas dan Gelisah: Merasa cemas dan gelisah adalah reaksi umum ketika seseorang merasa tidak berani menolak. Mereka mungkin khawatir akan mengganggu hubungan atau mengundang rasa marah dari pihak lain. Perasaan ini sering muncul karena takut akan konflik atau penilaian negatif dari orang lain. Cemas ini dapat mempengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang.

2. Rasa Bersalah: Orang yang enggan menolak juga sering merasa bersalah. Mereka mungkin merasa bahwa dengan menolak, mereka telah mengecewakan atau menyakiti perasaan orang lain. Rasa bersalah ini bisa menjadi beban emosional yang berat dan dapat merusak rasa percaya diri.

3. Tekanan Sosial: Tekanan sosial adalah faktor lain yang dapat dirasakan oleh orang yang tidak berani menolak. Mereka mungkin merasa terjebak dalam norma-norma sosial atau ekspektasi tertentu dari kelompok atau masyarakat tempat mereka berada. Tekanan ini bisa datang dari teman, keluarga, rekan kerja, atau lingkungan sosial lainnya.

4. Rendahnya Rasa Percaya Diri: Orang yang enggan menolak sering kali memiliki rendahnya rasa percaya diri. Mereka mungkin merasa bahwa pendapat atau kebutuhan mereka tidak sepadan dengan orang lain, sehingga sulit bagi mereka untuk mengungkapkan pendapat atau keinginan mereka dengan tegas.

5. Takut Ditinggalkan atau Diisolasi: Rasa takut akan ditinggalkan atau diisolasi oleh kelompok sosial juga bisa dirasakan. Orang cenderung merasa bahwa dengan menolak, mereka mungkin akan dianggap tidak kooperatif atau tidak setia terhadap kelompok. Akibatnya, mereka bisa merasa takut akan kehilangan dukungan dan hubungan sosial.

6. Konflik Internal: Konflik internal adalah perang batin antara keinginan untuk menolak dan takut akan akibat dari penolakan tersebut. Ini bisa menyebabkan perasaan bingung dan frustrasi. Seseorang mungkin merasa terjebak dalam dilema antara apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka pikir diharapkan dari mereka.

7. Merasa Tidak Berdaya: Merasa tidak berdaya adalah perasaan bahwa seseorang tidak memiliki kendali atas situasi atau keputusan mereka sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa mereka harus mengikuti kehendak orang lain tanpa bisa mempengaruhi hasilnya. Hal ini bisa mengurangi motivasi dan inisiatif dalam menjalani hidup.

Ketika seseorang tidak berani menolak, mereka mungkin mengalami kombinasi dari cemas, rasa bersalah, tekanan sosial, rendahnya rasa percaya diri, takut ditinggalkan, konflik internal, dan perasaan tidak berdaya. Memahami perasaan ini dapat membantu kita menjadi lebih empati terhadap orang lain dan mendorong komunikasi yang lebih terbuka dan pengertian dalam hubungan sosial kita. Belajar menghormati kebutuhan dan batasan diri sendiri serta orang lain agar kita dapat menjalani interaksi sosial dengan lebih seimbang dan positif.

Leave a comment